Gambar Mewarnai Ultraman
.webp)
Halaman unduh untuk gambar mewarnai Gambar Mewarnai Ultraman. Klik tombol di atas untuk mengunduh gambar dalam format PDF berkualitas tinggi, siap untuk dicetak dan diwarnai oleh anak-anak.
Gambar Mewarnai Terkait
Dongeng Terkait dari Blog
Sama-sama salah - Cerita Anak
Pagi itu, suasana kelas 4B sunyi sekali. Serius banget. Pak Guru baru saja membagikan soal ulangan Matematika. Semua murid menunduk, pensil menari-nari di atas kertas seperti sedang balet angka. Pak Guru berdiri di depan kelas dan berkata dengan suara tenang tapi mantap, "Kerjakan dengan tenang ya. Jangan ngobrol. Fokus." "Siap, Pak!" jawab murid-murid serempak seperti pasukan pramuka. Lima menit berlalu. Sunyi. Sepuluh menit. Hening. Lima belas menit... Tiba-tiba, dari baris tengah terdengar suara kecil tapi jelas.. dan sangat dramatis. "Aduh... ini soal nomor tiga kayak teka-teki nenek sihir!" Itu suara Joni. Si paling ekspresif. Si paling drama. Si paling... banyak komentar. Amin yang duduk di sebelahnya langsung menoleh dan membisik.. tapi keras, "Eh, kata Pak Guru jangan ngomong!" Joni manyun. “Nah, itu kamu juga ngomong sekarang.” Amin membela diri, “Lha aku ngomong buat negur kamu!” Joni mengangkat alis. “Tetep aja, suaranya keluar dari mulut. Namanya juga ngomong!” Amin nggak mau kalah, “Tapi aku ngomong demi ketenangan kelas!” “Alasannya keren, tapi tetep aja kamu ngomong!” balas Joni. Dari bangku belakang, tiba-tiba Dani nyeletuk sambil sok kalem, "Makanya, aku sih diem aja dari tadi." Joni dan Amin kompak menoleh, lalu menunjuk ke Dani, "Nah! Sekarang kamu juga ngomong!" Dani melongo. “Lho?! Aku...
Dongeng Anak Cerdas: Asal Usul Roti
🌾 🏡 Pendahuluan: Kehangatan dalam Kesederhanaan Dahulu kala, di sebuah desa kecil berbalut kabut di kaki pegunungan Eropa, hiduplah seorang gadis remaja bernama Elena bersama dua adik laki-lakinya dan seorang nenek yang penyayang dan bijaksana. Mereka tinggal di rumah kayu sederhana, beratap ilalang, dengan perapian yang selalu menyala saat malam turun dingin. 🧺 Misi ke Kota dan Perjalanan Tak Terduga Suatu hari, Elena pergi ke pasar, membawa sekeranjang sayur dari kebun kecil mereka. Sebelum berangkat, neneknya berkata: “Belikan tepung gandum, telur segar, susu hangat untuk adikmu… dan jika cukup, sebotol kecil anggur untuk menghangatkan tubuh tua ini.” Elena patuh dan menempuh perjalanan yang cukup jauh karena berjalan kaki. Ia berhasil membeli semuanya. Tapi saat pulang, ia diganggu sekumpulan anak lelaki iseng. Mereka mendorongnya hingga keranjangnya terjatuh. Telur pecah, sebagian susu dan anggur tumpah, mengenai tepung. Elena sedih luar biasa. Tapi ia memungut kembali keranjangnya, dan pulang dengan wajah murung.❤️ Pelukan yang Menyembuhkan Sesampainya di rumah, ia meminta maaf. Tapi neneknya hanya memeluknya hangat:“Tak apa, nak… rezeki bisa tumpah, tapi hatimu yang lembut itu tak ternoda.”🍯 Adonan yang Tidak Disengaja Elena melihat sisa tepung yang sudah tercampur telur, susu, dan sedikit anggur. Sayang kalau dibuang. Ia menambahkan sedikit air dan sejumput...
Kunyil si Kura-Kura - Dongeng Anak
Kunyil si Kura-Kura terkenal... pelan. Kalau jalan, kayak loading video sinyal 1 bar. Kalau mikir, kadang jawabannya keluar besok. Tapi Kunyil punya satu hal yang bikin iri hewan-hewan lain: dia bawa rumah ke mana-mana! Mau hujan badai, panas terik, dikejar sigung, atau disemprot Lala si Laba-Laba (yang suka main jaring iseng), dia tinggal masuk ke rumah dan... beres. “Enak ya, Kun. Gak perlu bayar cicilan daun tiap bulan,” kata Sigi sigung. “Aku sih santai. Mau ke mana pun, rumah ikut,” jawab Kunyil dengan senyum lambat. Suatu hari, Raka si Rangkong yang baru balik dari hutan seberang datang dengan kabar heboh. “Akan ada Lomba Pindah Rumah! Siapa yang bisa bawa rumah paling jauh, dia pemenangnya!” seru Raka Rakun, sambil pamer peta besar. “Pemenangnya dapat... sebidang tanah hijau di dekat Air Terjun Pelangi!” Semua hewan langsung sibuk: ada yang nyeret pondok, ada yang gotong gua portabel, bahkan Lala nyulam rumah dari jaring super elastis. Tapi Kunyil? Dia cuma... ngunyah daun dan jalan santai. Karena ya... rumahnya udah nempel. “Kun, kamu ikutan gak?” “Iya.” “Persiapannya mana?” “Lagi saya injak.” Hari lomba tiba. Hewan-hewan ngangkut rumah sambil megap-megap, berkeringat, ada yang tersandung, ada yang rumahnya roboh. Sementara Kunyil? Jalan... pelan... pasti... Pelan... berhenti...